Rabu, 26 September 2012


HASIL PENELITIAN TENTANG PENURUNAN BAHASA DI PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR DAN PONDOK LAINNYA


Faktor Utama

1. Populasi

-         Banyak santri yang kurang sadar akan kepentingan bahasa sehingga sehingga cendrung tidak berbahasa resmi
-         Kurangnya keilmuan santri dalam bahasa arab sehingga akan sangat mempengaruhi dalam berbahasa
-         Banyaknya santri menggunakan bahasa arab dalam logat daerahnya.
-         Peremehan disiplin bahasa oleh santri

2. Use ( Penggunaan )

-         Santri jarang / kurang menerapkan bahasa arab yang sesungguhnya dalam percakapan sehari-hari.
-         Santri cendrung malu dalam mengungkapkan bahasa arab yang sesungguhnya
-         Kurangnya keilmuan santri tentang bahasa
-         Adanya pencampuran bahasa antara Indonesia dalam percakapan santri

3. Skill ( Keterampilan awal / dasar )

-         Lemahnya kemampuan santri dalam membaca Al-qur'an
-         Kuarangnya santri dalam menguasai ilmu tata bahasa
-         Keadaan Psikologis anak

4. Standar
         
-         Santri bebas berkomunikasi dengan siapa saja sesamanya
-         Santri menggunakan bahasa arab yang tidak baku bahkan mengarah pada istilah keindonesiaan
-         Aktifitas santri yang mendorong untuk berbicara tidak dengan bahasa resmi.

HASIL PENELITIAN TENTANG PENURUNAN BAHASA DI PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR DAN PONDOK LAINNYA


Faktor Utama

1. Populasi

-         Banyak santri yang kurang sadar akan kepentingan bahasa sehingga sehingga cendrung tidak berbahasa resmi
-         Kurangnya keilmuan santri dalam bahasa arab sehingga akan sangat mempengaruhi dalam berbahasa
-         Banyaknya santri menggunakan bahasa arab dalam logat daerahnya.
-         Peremehan disiplin bahasa oleh santri

2. Use ( Penggunaan )

-         Santri jarang / kurang menerapkan bahasa arab yang sesungguhnya dalam percakapan sehari-hari.
-         Santri cendrung malu dalam mengungkapkan bahasa arab yang sesungguhnya
-         Kurangnya keilmuan santri tentang bahasa
-         Adanya pencampuran bahasa antara Indonesia dalam percakapan santri

3. Skill ( Keterampilan awal / dasar )

-         Lemahnya kemampuan santri dalam membaca Al-qur'an
-         Kuarangnya santri dalam menguasai ilmu tata bahasa
-         Keadaan Psikologis anak

4. Standar
         
-         Santri bebas berkomunikasi dengan siapa saja sesamanya
-         Santri menggunakan bahasa arab yang tidak baku bahkan mengarah pada istilah keindonesiaan
-         Aktifitas santri yang mendorong untuk berbicara tidak dengan bahasa resmi.

PENGARUH PENDIDIKAN ANAK TERHADAP PERKEMBANGAN KEHIDUPANNYA


PENGARUH PENDIDIKAN ANAK TERHADAP PERKEMBANGAN KEHIDUPANNYA

Pendidikan merupakan faktor paling utama dalam kehidupan manusia di dunia ini. Dengan pendidikan manusia akan dapat merubah pola kehidupan dari yang tidak baik menjadi lebih baik, dengan pendidikan pula manusia akan menemukan jatidiri yang sesungguhnya sebagai manusia sempurna karna akan merasa memiliki derajat yang lebih tinggi dari yang lainnya. Dengan demikian pendidikan adalah asas yang paling penting bagi individu dalam merealisasikan berbagai segi kehidupan di dunia ini.
Manusia dilahirkan dengan jiwa dan watak yang sama pendidikanlah yang menjadikan mereka berbeda, kata Haveltius. Dengan bahasa yang agak sedikit berbeda, Immanuel Kant mengatakan, manusia menjadi manusia karena pendidikan. Selain itu, dengan sangat menyakinkan, Pavlov ( dari Rusia ) dan Watson ( Amerika ) menobatkan pendidikan sebagai ' yang maha kuasa ' . Bahkan dengan agak sesumbar, Watson mengatakan : Give me a dozen healthy infants, well formed, and my own specified world to bring them up in and I'll guarantee to take any one at random and train him to become any type of specialist I might select – doctor, lawyer, artist, merchant - chef and, yes, even beggar – man and thief regardless of his talent, penchants, tendencies, abilities, vocations, and race of his ancestors. ( Jalaluddin Rahmat, dalam Psikologi Komunikasinya menerjemahkan perkataan di atas dengan : Berikan kepadaku selusin anak-anak sehat, tegap, dan berikan dunia yang aku atur sendiri untuk memelihara mereka. Aku jamin, aku sanggup mengambil seorang anak sembarangan saja, dan mendidiknya untuk menjadi tipe spesialis yang aku pilih – dokter, pengacara, seniman, saudagar, dan bahkan pengemis, dan pencuri, tanpa memperhatikan bakat, kecenderungan, tendensi, kemampuan, pekerjaan dan ras orang tuanya. )
Pendapat tokoh-tokoh di atas, merupakan koreksi terhadap pendapat tokoh aliran nativisme ( seperti Schopenhaur dan Prof. Heymans ) yang mengatakan bahwa pendidikan itu sama sekali tidak memberikan pengaruh terhadap perkembangan manusia, atau manusia itu tidak bisa dididik. Sebab perkembangan manusia di tentukan oleh antivusnya atau pembawaannya. Bahkan Lucian Arrear ( Salah seorang simpatisan aliran ini ) dengan nada sedikit mengejek mengatakan bahwa dari zaman ke zaman pendidikan adalah omong kosong yang besar sekali dan amat mengelikan.
Islam, sebagai agama penyempurna dan sempurna, ternyata memiliki kedua-duanya. Jadi, disamping seorang anak yang lahir ke dunia fana ini membawa fitra- dan ini yang membedakan manusia dari makhluk yang lain, sehingga ia lebih istimewa, sekaligus berarti bahwa ia adalah makhluk paedagogik-, namun orang-orang di sekelilingnya bisa mempengaruhi fitrah tersebut ' sesuai dengan kehendak mereka ' : untuk menjadi seorang Yahudi, Nashrani, atau Majusi. Ki Hajar Dewantoro, melukiskan keadaan ini dengan mengatakan : Anak yang baru lahir adalah ibarat kertas putih yang sudah ada tulisannya, tetapi belum jelas ( masih remang-remang ). Tugas pendidik adalah menampakkan ( memperjelas ) tulisan yang masih samar tersebut, dan tentunya yang perlu ditampakkan adalah tulisan yang baik.
Dengan demikian pendidikan tetap merupakan keharusan dan kewajiban bagi seluruh manusia, walaupun tingkat kesuksesannya akan sangat bervariasi sesuai dengan atau tergantung pada potensi yang dimiliki serta semangat mengembangkan potensi tersebut  ( melalui bimbingan orang lain atau hasil penelitian dan pemikirannya sendiri ). Sebab – seperti kata Ibnu Mas'ud ra – seseorang tidak ada yang dilahirkan dalam keadaan alim. Karena ilmu akan di peroleh melalui belajar.[1]
Namun, untuk mendapatkan hasil yang optimal dan memuaskan, seorang anak tidak bisa dibiarkan begitu saja ' mencari ' dan menemukan pengetahuan pengetahuan sendiri tanpa ada yang mengajari, mengarahkan dan membimbingnya – karena bisa saja yang memjadi tebal justru tulisan yang tidak baik. Mengajar dan mendidik ini, masih membutuhkan seperangkat aturan atau metode yang harus dikerjakan dan dilaksanakan oleh para pendidik- tentunya jika menginginkan hasil yang maksimal. Pada dasarnya Islam sangat kaya dengan metode pendidikan tersebut, sehingga apabila metode-metode tersebut benar-benar diterapkan secara tepat maka hasilnya adalah manusia ' sempurna '. Bahkan jauh sebelum mereka lahir ke dunia ini, Islam telah menawarkan konsep agar orang ( laki-laki ) yang menginginkan anak, hendaknya mencarikan ibu yang baik bagi calon anaknya itu, termasuk juga memperhatikan garis keturunannya.
Dalam judul ini penulis akan mengetengahkan pendidikan yang tepat bagi seorang anak, sejak masik kanak-kanak hingga menjelang dewasa, sehingga akan menghasilkan pengaruh positif yang signifikan di banding dengan anak yang tidak memperoleh pendidikan sejak masa kanak-kanaknya. Lebih dari itu penulis dalam pembahasan ini lebih mengedepankan pendidikan islam sebagai sarana yang paling besar dalam mempengaruhi perkembangan anak dalam kehidupannya
.
1. Anak dalam Perspektif Al-qur'an

            Dalam pandangan islam, anak-anak memiliki dunia yang indah dan mempesona namun tetap senantiasa membutuhkan perhatian serta penghargaan untuk melindungi kehidupan dan dunia mereka agar terhindar dari mara bahaya yang mengancam sehingga mereka tetap berada dalam Shirath al-Mustaqim.
            Perhatian Islam yang sangat tinggi terhadap dunia anak –anak ini tidak hanya setelah mereka dilahirkan di dunia saja, melainkan jauh sebelum itu. Pada saat sang ( Calon ) ayah bermaksud mencari pendamping hidupnya ( Calon ibu ), Islam telah menawarkan seperangkat aturan, dengan memilih pendamping hidup yang taat kepada agama ( Allah ). Demikiaan juga sebaliknya, seorang perempuan hendaknya mencari pendamping hidup ( suami ) yang baik dan saleh.
            Oleh karna ini semua banyak ayat-ayat Al-qur'an yang menjelaskan tentang masalah anak dan perkembangannya, diantaranya :
a.                   Kehadiran anak merupakan karunia serta nikmat dari Allah yang harus di syukuri. Allah berfirman dalam Al-qur'an surat Al-Isra' ayat 6, yang artinya : " Dan kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar".
b.                   Anak merupakan perhiasan kehidupan dunia, firnam Allah dalam surat Al-Kahfi ayat 46, yang artinya : " Harta dan anak-anak adalah merupakan perhiasan kehidupan dunia… "
c.                   Kehadiran anak merupakan peristiwa yang membahagiakan ( Kabar gembira ). Firman Allah dalam surat Maryam ayat 7, " Hai Zakariya, sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu akan beroleh seorang anak yang bernama Yahya,yang sebelumnya belum pernah kami ciptakan yang serupa dengan dia."
d.                  Keberadaan anak-anak dalam sebuah rumah tangga menjadi penyejuk hati dan penenang jiwa. Allah berfirman dalam surat Al-Furqan ayat 74 " ….Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami, istri-istri kami dan anak-anak kami sebagai penyenang hati.
Demikianlah sekelumit tentang penjelesan anak-anak dalam Al-qur'an dan masih sangat banyak kutipan ayat yang menjelaskan tentangnya yang seluruhnya dilatarbelakangi oleh pendidikan, pendidikan calon ayah dan calon ibu juga pendidikan anak kelak ketika menjadi besar.

2. Anak dalam perspektif Hadist

            Rosulullah saw benar-benar seorang nabi yang membawa rahmat. Dalam setiap kondisi beliau sangat mencintai dan menyayangi anak, sehingga tidak jarang dalam bergaul sesama mereka beliau bergurau dan bermain-main bersama. Di sisi lain perhatian dan perlindungan yang beliau berikan terhadap mereka sangat tinggi. Oleh karna itu, beliau sangat tidak suka dengan orang-orang yang memperlakukan mereka dengan keras dan kasar.
            Metode pendidikan beliau yang tinggi dan pergaulannya dengan anak-anak yang di dasari oleh perasaan kasih sayang, ternyata memiliki pengaruh yang cukup  kuat di dalam hati para sahabat beliau. Sehingga hati mereka yang keras, bisa menjadi lunak dan lembut ketika sudah berhadapan dengan anak-anak.
            Banyak hadist yang menjelaskan tentang kasih sayang rosulullah terhadap anak-anak. Salah satunya hadits yang di riwayatkan Anas ra, beliau berkata : Belum pernah saya melihat seseorang yang lebih mengasihi keluarganya bila dibandingkan Rosulillah saw. ( HR. Muslim )
            Demikianlah peranan Al-qur'an dan Hadits yang sangat mengedepankan pendidikan bagi anak-anak sejak masih kecil, sebab seorang akan menjadi baik jikalau sejak masa kanak-kanak telah dibekali pendidikan untuk masa depannya. Dengan demikian pendidikan anak-anak akan mempengaruhi segala perbuatannya ketika ia menginjak masa dewasa.

Kesimpulan

            " Dan hendaknya takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap nasib mereka. Karena itu, hendaknya mereka bertakwa kepada Allah dan hendaknya mereka mengucapkan perkataan yang benar " ( Q.S. An-Nisaa' : 9 ).
Anak merupakan karunia Allah SWT yang paling berarti kepada hambanya. Adanya anak manusia dapat meneruskan keturunannya. Ayat diatas Allah swt telah mengingatkan kepada hambanya agar selalu memperhatikan pendididkan anak sebagai bekal dirinya di dunia dan akhirat kelak. Karna anak yang berpendidikan selalu berbuat baik kepada siapa saja, bahkan dalam hadist Nabi dikatakan do'anya anak yang soleh merupakan amal jariyyah bagi orang tuanya di alam kubur nanti.


1. Dr. Assarif Hamdan Rajih dalam Kaifa Nad'u Al-Athfal, 1994, hal 81                                                     .

Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia


Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia

·       Allah menciptakan manusia dalam keadaan lemah, oleh karena itulah manusia diberi anugerah berupa petunjuk (hidayah). Allah memberikan manusia naluri yang dengan naluri tersebut ia bisa melangsungkan kehidupannya. Tetapi, dengan naluri saja manusia belum bisa menjalani kehidupannya dengan baik. Karena itu Allah anugerahkan “panca indera”. Dengan panca indera ini akan ajdi kekuatan manusia untuk berbuat dan bekerja. Tetapi, meski memberikan manfaat, ternyata panca indera pun belum mencukupi bagi manusia untuk hidup sesuai harapan. Maka, Allah melengkapi dengan akal pikiran, dimana manusia bisa membedakan antara yang baik dengan yang buruk. Dengan akal pulalah, manusia bisa memposisikan diri sebagai hayawan natiq yang berbeda dengan mahluk yang lain. Meski demikian, banyak orang yang masih tergelincir dalam menjalani kehidupanya, karena terpengaruh oleh hawa nafsu. Dalam rangka inilah, Manusia memerlukan agama untuk menjadikan manusia sebagai khoirunnnas.....
  • Al-Birru atau kebaikan itu adalah semua perbuatan yang apabila kita kerjakan akan membawa ”ketenangan” dalam jiwa.

البرّ هو ما اطمئنّ به نفس.......
  • Ada berbagai cara orang masuk syurga: Alkisah, ada seorang penjahat yang telah membunuh tidak kurang dari 99 orang, tetapi suatu saat, datanglah hidayah Allah untuk kembali ke jalan yang benar. Lantas ia  mendatangi seorang guru dan menanyakan apakah Allah masih bisa mengampuni dosa-dosanya. Jawaban yang diberikan guru tersebut ternyata tidak menyenangkan si penjahat, setelah guru tersebut mengatakan bahwa Allah tidak mungkin mengampuni dosa-dosanya langsung supenjahat naik pitam dan akhirnya sang guru pun menjadi korbanya yang ke-100. Suatu saat datanglah ia kepada syaikh yang ’alim dan menanyakan persis seperti yang ia tanyakan kepada guru yang telah dibunuhnya. Alangkah senangnya si penjahat karena jawaban yang diberikan syaikh ternyata memberi kesempatan kepadanya untuk melakukan taubat. Akhirnya si pembunuh tersebut bertaubat setelah sebelumnya melakukan mandi taubat dan berdo’a minta diampuni dosa-dosanya. Akhirnya, pulanglah ia ke tempat asal, tetapi sayang belum sampai ke tempat tujuan ia keburu meninggal. Maka Allah mengampuni dosa-dosanya dan masuklah ia ke syurga.
  • Ada lagi cerita seorang hamba, dikisahkan suatu saat ia sedang duduk-duduk di bawah pohon bersama rasulullah, lantas bertanya: ”Wahai Rasululah  seandainya saya ikut berperang melawan orang-orang kafir itu apakah saya akan masuk syurga? Jawab Rasulullah, ya jika kamu berperang di jalan Allah, maka kau akan masuk syurga. Seketika itu, pergilah ia ke tengah medan perang dan matilah ia. Dari peristiwa itu masuklah ia ke syurga  Allah lantaran niatnya untuk berperang dijalan Allah.
  • Alkisah, ada seoarang  pelacur yang dalam perjalananya ia melihat seekor anjing yang tampak sedang sekarat karena kehausan. Tanpa banyak pikir lagi, ia lepas sepatunya untuk mengambil air dan diminumkan kepada anjing tersebut. Lantaran kasih sayangnya terhadap anjing tersebut masuklah ia  ke surga.
  • Perbuatan yang tidak diniatkan karena Allah akan sangat berbahaya dan sia-sia. Pengorbanan dan perbuatan kita haruslah lillah, alkisah.............. ada dialog antara Allah dengan  3 type manusia yang berbeda: pertama. seorang  ’alim yang lama berdakwah di tengah masyarakat. Setelah meninggal dunia, si ’alim mengadu kepada Allah, dan berkata: wahai Allah....pahala apa yang akan Engkau berikan kepadaku, karena Engkau tahu, aku telah berdakwah di jalanMu.....? Tanpa disangka, Allah menyampaiakan kepada orang tersebut:” Tempatmu adalah di neraka! Karena kamu berdakwah dan mengajarkan ilmumu bukan karena  Aku, melainkan supaya dikatakan oleh hal layak bahwasanya kamu adalah seorang yang hebat memiliki ilmu. Kedua, adalah seorang dermawan yang dalam hidupnya suka membantu orang dan banyak menafkahkan hartanya untuk kepentingan sosial, setelah diakhirat ia pun berkata: Wahai Allah.... syurga yang mana yang akan Engkau berikan kepadaku, aku adalah seorang dermawan yang banyak membantu sesama, maka Allah pun berkata kepada orang tersebut: ”Bukan syurga! tetapi neraka tempatmu! Kamu berderma bukan karenaku melainkan supaya dikatakan orang banyak bahwasanya kamu adalah seorang yang hebat, banyak membantu orang lain. Ketiga, cerita seorang mujahid  yang berperang dengan gagah berani, maka setelah ia meninggal, ia berujar: ”Wahai Allah, mana syurga yang Engkau janjikan untukku dulu,karena  aku telah susah payah berperang melawan musuh? Maka Allah pun berfirman: ”Masukklah kamu ke neraka, karena sungguh di dalam hatimu kamu berperang bukan karena Aku, meliankan supaya dianggap orang lain bahwa kamu adalah seorang pemberani yang hebat.
  • Maka dri itu peranan agama dalam kehidupan manusia sangat penting dan sangat berpengaruh dan mempengaruhi kehidupannya terlebih lagi agama islam memberikoan pedoman yang sangat berharga dan bisa di jadikan pegangan hidup yaitu Al-Quran dan Hadist yang mana jika manusia mengikuti ajaran yang ada di dalam keduanya maka kehidupannya akan lebih baik dan bermakna khususnya bagi dirinya umumnya bagi orang lain....

Kamis, 13 September 2012

“PEMIMPIN”


“PEMIMPIN”

Seseorang itu dilahirkan untuk menjadi pemimpin, takdirnya, dari keturunan, ruhnya dan lainnya. Akan tetapi pemimpin itu bisa dididik, diarahkan agar menjadi pemimpin. Kalau saya memakai kedua – duanya. Kadang yang memiliki jiwa dan ruh pemimpin saja tidak cukup, perlu dididik, karena jiwa tumbuh dan bisa dikembangkan.
bukan hanya mendidik anak – anak menjadi guru tapi guru yang pemimpin dan bahkan da ’i juga.  Pola pendidikan kita dalam mendidik anak-anak adalah untuk menjadi pemimpin. Dengan mendidiknya tidak cukup tapi perlu dikawal sehingga terarah dan terdidik oleh keadaan, keadaan dia dimasyarakat, Jakarta, Yogyakarta, dan masih banyak tempat lainnya. Apa yang menyebabkan orang terdidik dan tuassir ilaihi? yaitu adalah lingkungannya. Tarbiah itu adalah biah atau miliu / lingkungan. Yang paling banyak mendidik adalah bukan universitas dimana dia sekolah dan menuntut ilmu akan tetapi tampat dimana dia tinggal / ngekos. Bila benar / baik tempat tinggalnya maka dia akan menjadi sukses, bila tempatnya kurang baik maka kurang baik pula kedepannya
maka dari itu jika seseorang ingin menjadi pemimpin maka harus siap di pimpin terlebih dahulu dan ketika dia sudah bias di pimpin dan patuh maka dia akan mudah memimpin “SIAP DI PIMPIN DAN SIAP MEMIMPIN”

Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia



·       Allah menciptakan manusia dalam keadaan lemah, oleh karena itulah manusia diberi anugerah berupa petunjuk (hidayah). Allah memberikan manusia naluri yang dengan naluri tersebut ia bisa melangsungkan kehidupannya. Tetapi, dengan naluri saja manusia belum bisa menjalani kehidupannya dengan baik. Karena itu Allah anugerahkan “panca indera”. Dengan panca indera ini akan ajdi kekuatan manusia untuk berbuat dan bekerja. Tetapi, meski memberikan manfaat, ternyata panca indera pun belum mencukupi bagi manusia untuk hidup sesuai harapan. Maka, Allah melengkapi dengan akal pikiran, dimana manusia bisa membedakan antara yang baik dengan yang buruk. Dengan akal pulalah, manusia bisa memposisikan diri sebagai hayawan natiq yang berbeda dengan mahluk yang lain. Meski demikian, banyak orang yang masih tergelincir dalam menjalani kehidupanya, karena terpengaruh oleh hawa nafsu. Dalam rangka inilah, Manusia memerlukan agama untuk menjadikan manusia sebagai khoirunnnas.....
  • Al-Birru atau kebaikan itu adalah semua perbuatan yang apabila kita kerjakan akan membawa ”ketenangan” dalam jiwa.

البرّ هو ما اطمئنّ به نفس.......
  • Ada berbagai cara orang masuk syurga: Alkisah, ada seorang penjahat yang telah membunuh tidak kurang dari 99 orang, tetapi suatu saat, datanglah hidayah Allah untuk kembali ke jalan yang benar. Lantas ia  mendatangi seorang guru dan menanyakan apakah Allah masih bisa mengampuni dosa-dosanya. Jawaban yang diberikan guru tersebut ternyata tidak menyenangkan si penjahat, setelah guru tersebut mengatakan bahwa Allah tidak mungkin mengampuni dosa-dosanya langsung supenjahat naik pitam dan akhirnya sang guru pun menjadi korbanya yang ke-100. Suatu saat datanglah ia kepada syaikh yang ’alim dan menanyakan persis seperti yang ia tanyakan kepada guru yang telah dibunuhnya. Alangkah senangnya si penjahat karena jawaban yang diberikan syaikh ternyata memberi kesempatan kepadanya untuk melakukan taubat. Akhirnya si pembunuh tersebut bertaubat setelah sebelumnya melakukan mandi taubat dan berdo’a minta diampuni dosa-dosanya. Akhirnya, pulanglah ia ke tempat asal, tetapi sayang belum sampai ke tempat tujuan ia keburu meninggal. Maka Allah mengampuni dosa-dosanya dan masuklah ia ke syurga.
  • Ada lagi cerita seorang hamba, dikisahkan suatu saat ia sedang duduk-duduk di bawah pohon bersama rasulullah, lantas bertanya: ”Wahai Rasululah  seandainya saya ikut berperang melawan orang-orang kafir itu apakah saya akan masuk syurga? Jawab Rasulullah, ya jika kamu berperang di jalan Allah, maka kau akan masuk syurga. Seketika itu, pergilah ia ke tengah medan perang dan matilah ia. Dari peristiwa itu masuklah ia ke syurga  Allah lantaran niatnya untuk berperang dijalan Allah.
  • Alkisah, ada seoarang  pelacur yang dalam perjalananya ia melihat seekor anjing yang tampak sedang sekarat karena kehausan. Tanpa banyak pikir lagi, ia lepas sepatunya untuk mengambil air dan diminumkan kepada anjing tersebut. Lantaran kasih sayangnya terhadap anjing tersebut masuklah ia  ke surga.
  • Perbuatan yang tidak diniatkan karena Allah akan sangat berbahaya dan sia-sia. Pengorbanan dan perbuatan kita haruslah lillah, alkisah.............. ada dialog antara Allah dengan  3 type manusia yang berbeda: pertama. seorang  ’alim yang lama berdakwah di tengah masyarakat. Setelah meninggal dunia, si ’alim mengadu kepada Allah, dan berkata: wahai Allah....pahala apa yang akan Engkau berikan kepadaku, karena Engkau tahu, aku telah berdakwah di jalanMu.....? Tanpa disangka, Allah menyampaiakan kepada orang tersebut:” Tempatmu adalah di neraka! Karena kamu berdakwah dan mengajarkan ilmumu bukan karena  Aku, melainkan supaya dikatakan oleh hal layak bahwasanya kamu adalah seorang yang hebat memiliki ilmu. Kedua, adalah seorang dermawan yang dalam hidupnya suka membantu orang dan banyak menafkahkan hartanya untuk kepentingan sosial, setelah diakhirat ia pun berkata: Wahai Allah.... syurga yang mana yang akan Engkau berikan kepadaku, aku adalah seorang dermawan yang banyak membantu sesama, maka Allah pun berkata kepada orang tersebut: ”Bukan syurga! tetapi neraka tempatmu! Kamu berderma bukan karenaku melainkan supaya dikatakan orang banyak bahwasanya kamu adalah seorang yang hebat, banyak membantu orang lain. Ketiga, cerita seorang mujahid  yang berperang dengan gagah berani, maka setelah ia meninggal, ia berujar: ”Wahai Allah, mana syurga yang Engkau janjikan untukku dulu,karena  aku telah susah payah berperang melawan musuh? Maka Allah pun berfirman: ”Masukklah kamu ke neraka, karena sungguh di dalam hatimu kamu berperang bukan karena Aku, meliankan supaya dianggap orang lain bahwa kamu adalah seorang pemberani yang hebat.
  • Maka dri itu peranan agama dalam kehidupan manusia sangat penting dan sangat berpengaruh dan mempengaruhi kehidupannya terlebih lagi agama islam memberikoan pedoman yang sangat berharga dan bisa di jadikan pegangan hidup yaitu Al-Quran dan Hadist yang mana jika manusia mengikuti ajaran yang ada di dalam keduanya maka kehidupannya akan lebih baik dan bermakna khususnya bagi dirinya umumnya bagi orang lain....